Sunday, April 15, 2007

coba lagi

ghhddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd

Coba-coba

jkftyktyktykytkytk............................ddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd..........................................fdhdjhddddddddddddddddddddddddddddddddd

Coba-coba

muncul dong

TBC (Tasik-Banten-Cerbon)


Bismillahirrahmaanirrahiim.
Pada postingan pertama ini perkenalkan nama saya Junjun. Saya bukan orang China, tapi asli Tasikmalaya, Kota Santri, Kota Kerajinan. Bahkan saya dilahirkan tidak dikotanya, 45 menit perjalanan ke timur, 23 tahun yang lalu lahir bayi yang maniiiiz bgt. Jadi, yaaaa ndeso lha ya, tp sekarang dah tahu blog lho.
Keluarga saya 99.9 % wiraswastawan/wati. Orang tua saya awalnya buka toko kelontongan, trus eceran sandal, trus mulai ngorder sandal ke Bogor dan Cianjur. Saya sangat ingat perjuangannya, karena sering ikut, yaa cuma bikin repot sih, hehe. (nyadddar)
Segala puji bagi Alloh SWT, sampai sekarang orang tua saya survive di bisnis sandal. Sampai saat tulisan ini diketik, PD ZUNZUN sebagai bendera perusahaan keluarga cukup eksis berdiri. Yaaaa eksis lha ya, optimis aja, kalo beberapa bulan kebelakang agak sepi ya wajar, Jakarta kita kan banjir. (Alaaam terus disalahin)
Lalu, gimana dengan saya, Aa Junjun? Mungkin tepat dipanggil pengangguran ya? Wajar bagi seorang sarjana yang belum kerja. Tapi nggak nyakitin kok disebut unemployment (bener? Bo’ong ya?). Emmmang seh. Saya lebih banyak diam dan berfikir, akhirnya berfilosofi, hehe. (bukannya stress?) Om, plis deh, diem dulu. Dulu saya satu kelas, satu kosan, skripsi bareng, lulus juga bareng-bareng sama Bung Hendra. (henrainc.blogspot.com).
Sempet juga nyari kerja dalam 3.5 bulan kebelakang. Penuh harapan dan impian. Tapi yang aneh kok semangatnya setengah-setengah, antusiasme saya rendah. Lihat orang kerja kantoran kok rasanya gimanaaa gitu. Pergi pagi pulang petang. Trus, kalo saya kayak gitu, kapan hobi main game tersalurkan? Mengerikan! (dasar pemalas!) Bisakah saya berkeliling siang-siang menjelajah dunia? (pannas kali) Bertemu orang-orang dan memaknai kehidupan? Dan yang paling penting, dengan standard operational procedure kantor, bisakah saya bebas berekspresi? (Hohoho, mungkin hanya keputusasaanmu aja Jun) Eh, Om Jin nimbrung terus, yaaaaa apapun itu lha ya, yang pasti saya merasa tak punya arah tujuan, kosong.
Sampai pada akhirnya hendrainc ngundang saya ke Cirebon. Katanya,” Jun sini, ada peluang bisnis, blablablablabla, dst dll, Arbi juga mau kesini”. Arbi adalah teman di Universitas Jenderal Soedirman juga, hanya beda jurusan, tapi lulusnya bareng.
Tiga hari pun berlalu di Kota Udang Rebon, ketawaaaaa trus kerjaannya. (gak mungkin, pasti ada diemnya) Iya, ya, kata paribasanya ieu mah. Trus, Lupa deh yang namanya nglamar-nglamar kerja. Kita banyak diskusi masalah enterpreneurship dan cyberpreneurship.
Hari Kamis, 12 April 2007, saya pulang ke Tasik.
Di perjalanan 4 jam itulah kemudian saya sadar. Ada yang beda dengan perasaan saya. (hehehihi, inget wajah hendra, ya, ato Arbi, itu cinta lho, gak nyangka) Idih amit-amit, dasar Om Jin. Ada yang beda dengan perasaan saya, mindset saya memandang kehidupan kok rasanya berubah. Secepat itukah, mungkinkah? Itulah yang saya rasakan. Selama ini saya selalu menyalahkan diri sendiri, putus asa memandang kehidupan. Cita-cita menjadi direktur sebuah bank rasanya jauuuuuuuuuh banget. Tapi, kemudian saya tersadar, padahal H+1 detik sejak saya lulus, bahkan jauh beberapa tahun kebelakang, orang tua saya sudah menerima saya menjadi manager di perusahaan sandal keluarga. Ya Alloh, perasaan-perasaan saat itu bahkan tidak bisa saya rangkum dan bayangkan, tapi terasa, sesak.
Nyata, Alloh, Tuhan Semesta Alam, Maha Pemurah. Sudah sejak bayi saya dengar kata ini. Secara tidak sadar tapi tulus baru terucap, Alhamulillah, ternyata Alloh memberi petunjuk yang demikian dekat. Saya yakin, jauh lebih luhur dari yang selama ini saya cita-citakan. Petunjuk itu saya temukan nun jauh di Jawa utara, meski bila saya sadar jawabannya sangat dekat, di hati. Sekarang saya mulai belajar dan yakin kekuatan silaturahmi. Terimakasih 1000000000 pangkat 9999999999X untuk Hendra dan Arbi. Diskusi dan obrolan yang tidak serius itu merubah sesuatu yang sangat prinsip dalam hidup saya. Terimakasih. (Tapi, kalo ke Cerbon kagi jauh juga) Idih, emang sipa gitu yang mau ngajak? Yaaa sekarang silaturahminya di dunia maya aja, lebih banyak teman, ya nggak? Alhamdulillahirobbilaaalamiina.
(eh, kok kamu jadi dewasa Jun, maksudnya agak-agak dewasa gitu) Iya lah, bulu betis udah keriting gini…….. (jhguwrgfwhiuwhfkjwhfiuh?????)